Articles
Published on
October 17, 2024

Navigasi Kompleksitas: Panduan untuk Perlindungan Data di Era Pembayaran Internasional

5
min read

Di tengah lonjakan teknologi dan konektivitas global, data privacy atau privasi data menjadi isu yang semakin mendesak. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terhubung dengan berbagai platform digital yang mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data pribadi kita. Mulai dari aplikasi media sosial hingga layanan keuangan online, setiap interaksi digital meninggalkan jejak informasi yang bernilai.

Privasi data bukan hanya masalah tentang bagaimana informasi pribadi kita dipergunakan, tetapi juga melibatkan hak-hak fundamental kita untuk memiliki kendali atas identitas digital kita. Dalam konteks ini, perlindungan data menjadi kunci utama untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan publik terhadap platform digital dan institusi yang mengelola informasi pribadi, salah satunya Wallex sebagai Perusahaan Penyedia Transfer Dana.

Artikel ini akan menjelajahi pentingnya privasi data dalam konteks kehidupan digital modern dan pembayaran internasional. Kita akan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, memahami regulasi yang berlaku, serta mengeksplorasi strategi dan teknologi yang digunakan untuk melindungi privasi data pribadi.

Latar Belakang

Secara global, privasi data merupakan salah satu isu yang kompleks dan penting karena memiliki keterlibatan dengan bagaimana informasi setiap subyek individu dilindungi dan diatur di berbagai negara dan yurisdiksi. Setiap negara atau wilayah memiliki peraturan yang berbeda terkait perlindungan data pribadi. Contohnya adalah General Data Protection Regulation (GDPR) di Uni Eropa, California Consumer Privacy Act (CCPA) di California, Personal Information Protection Act (PIPA) di Korea Selatan dan berbagai regulasi di Asia dan Amerika Latin. Perbedaan ini dapat mempengaruhi cara perusahaan mengelola dan melindungi data pribadi.  

Di Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan digital yang cukup pesat, pemerintah Indonesia semakin menyadari pentingnya perlindungan data pribadi. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet dan transaksi digital, risiko penyalahgunaan data pribadi juga semakin besar. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai regulasi yang bertujuan untuk melindungi hak-hak privasi warga negara, salah satunya dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Undang-undang ini merupakan tonggak sejarah dalam perlindungan data pribadi di Indonesia. UU PDP secara komprehensif mengatur tentang pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data pribadi yang mencakup beberapa poin penting, antara lain: prinsip-prinsip perlindungan data yang harus dipatuhi oleh Pengendali Data dan Pengolah Data, berbagai hak kepada subjek data, termasuk hak akses, hak koreksi, hak menghapus, dan hak keberatan atas pemprosesan data, serta pembentukan lembaga pengawas perlindungan data pribadi yang bertugas mengawasi pelaksanaan UU PDP dan menindak pelanggaran.

Dalam era digital yang semakin terintegrasi, transaksi pembayaran internasional menjadi semakin umum. Kemudahan ini, di sisi lain, menghadirkan tantangan kompleks dalam melindungi data pribadi. Pergerakan data pribadi melintasi batas negara menghadirkan tantangan unik yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak, mulai dari individu, pelaku bisnis, hingga pemerintah.

Tantangan utama yang perlu diatasi untuk memastikan keamanan dan privasi informasi adalah dengan salah satunya karena adanya perbedaan regulasi antar negara, di mana setiap negara memiliki pendekatan dan aturan perlindungan data yang berbeda, sehingga sulit untuk menciptakan standar global yang seragam. Risiko kebocoran data juga meningkat seiring dengan semakin banyaknya data yang ditransfer, baik akibat serangan siber maupun kesalahan manusia. Selain itu, surveilans oleh pemerintah di beberapa negara terhadap data yang melintasi batas negara dapat menimbulkan kekhawatiran terkait privasi dan keamanan individu, terutama untuk tujuan keamanan nasional atau penegakan hukum. Terakhir, memperoleh persetujuan yang sah dari individu untuk memproses data pribadi lintas batas sering kali menjadi tantangan tersendiri, mengingat perbedaan budaya dan kebijakan yang ada di berbagai negara.

Langkah-langkah Perlindungan Data di Era Pembayaran Internasional

Dalam lanskap bisnis global yang semakin terintegrasi, transfer data internasional menjadi hal yang lazim. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan signifikan dalam hal perlindungan data pribadi. Maka kami akan mengkaji berbagai aspek hukum dan teknis terkait perlindungan data dalam konteks transaksi lintas batas, termasuk yang sudah dilakukan oleh Wallex sebagai pemroses data lintas batas.

  1. Kenali regulasi di negara asal dan tujuan data: Langkah pertama adalah mempelajari persyaratan hukum yang berlaku di negara asal dan tujuan data. Setiap negara memiliki prinsip perlindungan data yang berbeda, termasuk hak-hak subjek data dan kewajiban pengontrol data. Pemahaman yang dilakukan secara mendalam tentang regulasi ini penting untuk memastikan kepatuhan hukum.
  1. Perhatikan perjanjian internasional: Beberapa negara telah menandatangani perjanjian bilateral atau multilateral mengenai perlindungan data. Perjanjian ini dapat memberikan kerangka kerja yang jelas untuk transfer data lintas batas, sehingga membantu organisasi dalam memastikan bahwa mereka mematuhi standar yang diakui secara internasional.
  1. Menerapkan Prinsip-Prinsip Perlindungan Data:
  • Pengumpulan data minimal: Organisasi harus hanya mengumpulkan data yang benar-benar diperlukan untuk tujuan spesifik. Dengan membatasi pengumpulan data, risiko kebocoran dan penyalahgunaan data dapat diminimalkan.
  • Tujuan terbatas: Data yang dikumpulkan harus digunakan hanya untuk tujuan yang telah diinformasikan kepada subjek data. Penggunaan data di luar tujuan yang disepakati dapat menimbulkan masalah hukum dan etika.
  • Akurasi: Pastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat, lengkap, dan selalu diperbarui. Data yang tidak akurat dapat mengarah pada keputusan yang salah dan merugikan individu.
  • Keamanan: Implementasikan langkah-langkah keamanan yang memadai, seperti enkripsi dan kontrol akses, untuk melindungi data dari akses yang tidak sah, kehilangan, atau kerusakan.
  • Transparansi: Berikan informasi yang jelas kepada subjek data tentang bagaimana data mereka akan digunakan, termasuk tujuan pengumpulan dan pihak-pihak yang akan mengakses data tersebut.
  1. Memperoleh Persetujuan: Pastikan bahwa subjek data memahami tujuan pengumpulan data, pihak yang akan menerima data, dan hak-hak mereka. Persetujuan harus diperoleh secara transparan dan informatif. Ini membantu memastikan bahwa subjek data memiliki kontrol penuh atas informasi pribadi mereka. Tidak hanya itu, berikan opsi bagi subjek data untuk menarik persetujuan mereka kapan saja. Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan, tetapi juga mematuhi prinsip perlindungan data.
  1. Mekanisme Transfer Data yang Aman
  • Perjanjian pemrosesan data: Buat perjanjian dengan pihak ketiga yang akan memproses data untuk memastikan bahwa mereka juga mematuhi prinsip-prinsip perlindungan data. Ini penting untuk menghindari pelanggaran yang dapat merugikan subjek data.
  • Enkripsi: Enkripsi data selama proses transfer sangat penting untuk melindungi data dari akses yang tidak sah. Ini menjadi langkah penting dalam menjaga kerahasiaan dan integritas data.
  • Pseudonimisasi atau anonimisasi: Jika memungkinkan, gunakan teknik pseudonimisasi atau anonimisasi untuk mengurangi risiko identifikasi individu. Ini membantu melindungi privasi data sekaligus memungkinkan analisis yang berguna.
  • Kerjasama antar regulator: Membangun kerja sama antara regulator di berbagai negara adalah kunci untuk memastikan konsistensi dalam penerapan regulasi. Kerjasama ini dapat memfasilitasi pertukaran informasi dan praktik terbaik, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi transfer data lintas batas.

Perlindungan data dalam transaksi lintas batas merupakan tantangan yang kompleks, namun bukan tidak mungkin untuk diatasi. Dengan memahami dan mengelola privasi data dalam konteks global dengan baik, organisasi dapat membangun kepercayaan, mematuhi peraturan, dan mengelola risiko yang terkait dengan pengelolaan data pribadi secara efektif di seluruh dunia.

Perjalanan menuju perlindungan data yang komprehensif masih panjang. Namun, dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, kita dapat mengatasi tantangan yang ada dan membangun masa depan digital yang lebih baik. Mari kita bersama-sama menjelajahi pentingnya menjaga privasi data sebagai bagian integral dari menghadapi era digital yang dinamis ini.

(Dibuat oleh tim Compliance Wallex Indonesia)

The ASEAN Industry Outlook 2024

Get a better understanding of key trends and opportunities within the most promising emerging industries of ASEAN.

DownloadContact Us

Download the business guide for Indonesia

Get insights to help your business tap in on the opportunities in Southeast Asia’s largest economy.

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.