4 Tips Cara Mengelola Keuangan untuk Bisnis Restoran
Bisnis Restoran adalah bisnis yang memiliki peluang besar sekaligus tantangan yang tinggi. Banyak bisnis restoran tidak dapat bertahan lebih dari 3 hingga 6 bulan pertama apabila tidak memiliki manajemen dan perencanaan yang baik.
Meskipun ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan berjalannya bisnis restoran, pengelolaan keuangan yang baik kadang menjadi faktor yang diremehkan dan diabaikan.
Berikut adalah empat tips untuk pengelolaan keuangan restoran yang optimal:
1. Mengevaluasi kinerja keuangan secara konsisten
Pertama-tama, setiap restoran harus menetapkan target laba atas investasi atau target lain misalnya pertumbuhan penjualan atau jumlah gerai yang dibuka pada waktu tertentu di awal kemudian mengevaluasi pencapaiannya. Evaluasi pencapaian harus dilakukan dengan alat ukur yang sesuai atau disetujui oleh manajemen puncak, terutama oleh CFO.
Misalnya, dalam industri restoran, istilah pertumbuhan penjualan toko yang sama dan pertumbuhan transaksi toko yang sama dikenal. Kedua istilah tersebut membandingkan restoran yang memiliki periode operasional yang sama pada dua tahun yang berbeda, dilihat dari pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan transaksi. “Evaluasi ini harus dilakukan secara konsisten dan berkala untuk melihat trend dengan laporan keuangan perusahaan dan analisis sebagai acuan utama. Jika ada yang tidak mencapai target, kami kaji apa yang bisa diperbaiki. Ini kunci penting agar kinerja keuangan selalu bisa. dikendalikan, apalagi jika memiliki banyak cabang.
Bisnis seharusnya tidak hanya memiliki laporan keuangan, tetapi juga memahami apa arti di balik angka-angka itu. Apakah angka tersebut menunjukkan bahwa bisnis berjalan dengan baik atau bahkan kinerjanya di bawah rata-rata. Dan dari situ, manajemen puncak dapat mengambil keputusan untuk mengoptimalkan cabang restoran yang ada.
2. Memastikan pertumbuhan terjadi secara berkelanjutan
Dalam banyak kasus, manajemen puncak terlalu fokus pada pertumbuhan outlet atau perputaran dan mengesampingkan keuntungan. Padahal, masih banyak aspek lain yang dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. Misalnya loyalitas konsumen, inovasi produk, hingga manajemen SDM. “Merekrut karyawan yang berkualitas dan melatih mereka tentunya membutuhkan banyak waktu dan biaya. Oleh karena itu semaksimal mungkin harus membuat karyawan nyaman dan tenteram, karena jika perputarannya tinggi maka akan berpengaruh pula pada kinerja operasional restoran yang memiliki berdampak pada kinerja keuangan "kata Akhmad Nurhidayat, CFO di SMI yang mengoperasikan jaringan restoran Marugame Udon.
Akhmad juga menyampaikan bahwa salah satu dampak negatif dari pertumbuhan yang terlalu cepat yang tidak diikuti dengan perencanaan bisnis yang matang adalah kanibalisme antar gerai. “Jangan sampai satu usaha malah memakan omzet cabang usaha lain karena letaknya terlalu dekat atau memiliki segmen pasar di lokasi yang sama,” jelasnya.
3. Pahami dan ulas pengeluaran Anda
Salah satu kesalahan terburuk keuangan restoran yang dilakukan kebanyakan pemilik restoran di awal perjalanan mereka adalah menjalankan tagihan kredit yang tinggi. Meskipun Anda mendapatkan kesepakatan yang lebih murah untuk pembelian kredit, restoran cenderung kelebihan stok dan mengunci uang ke dalam persediaan yang mudah rusak dan akhirnya menyebabkan pemborosan. Oleh karena itu, jadikan manajemen stok dan inventaris sebagai prioritas kebijakan pengendalian biaya Anda. Ini juga membantu untuk bersiap menghadapi pengeluaran yang diketahui seperti sewa, utilitas, tenaga kerja dan menyisihkan dana untuk memenuhi pengeluaran yang sedang berlangsung ini.
4. Peningkatan sistem
Manajer keuangan harus selalu mengikuti perkembangan sistem keuangan terbaru yang dapat memberikan efisiensi lebih, baik itu perangkat lunak, sistem ERP, atau peningkatan SOP, untuk meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi biaya serta laporan yang dihasilkan.
Jaringan restoran global seperti Marugame Udon melakukan berbagai transaksi internasional, terutama untuk pembelian perbekalan. “Ada inefisiensi pengiriman uang menggunakan bank ke luar negeri. Cost per transaksinya sangat tinggi, karena kebanyakan harus menggunakan bank korespondensi. Lalu, proses transaksinya juga memakan waktu, karena harus menyesuaikan dengan jam operasional bank korespondensi. Kita jajaki pasar dan beralih ke Wallex yang akhirnya mengurangi biaya FX kami hingga 50-60% dan menghasilkan penghematan yang signifikan "kata Akhmad.
Mengelola keuangan restoran itu rumit dan membutuhkan banyak pelatihan serta terus berkembang. Kami berharap tip ini akan membantu mengatur beberapa tip dan teknik dasar yang dapat Anda praktikkan sebagai pemilik restoran baru untuk memaksimalkan keuntungan dan mencapai pertumbuhan yang seimbang.
Kembangkan bisnis, sederhanakan pembayaran internasional dengan Wallex
Dunia bisnis di era digital ini berputar dengan sangat cepat dan serba online. Oleh karena itu, bisnis restoran yang bersangkutan dengan dengan pembelian bahan baku atau supply dari luar negeri akan menuntut solusi transfer internasional yang aman, praktis, dan bisa diakses kapan saja dan dimana saja
Wallex menerapkan harga transaksi flat sebesar Rp 100.000 per transaksi, dibandingkan penyedia layanan tradisional yang menetapkan tarif progresif. Tidak hanya itu, Wallex menawarkan nilai tukar kurs yang kompetitif untuk 47 mata uang asing. Wallex juga bisa diakses secara online kapan saja, dan dapat menyelesaikan kegiatan transaksi internasional dalam hari yang sama*.
Ingin tahu bagaimana Wallex bisa membantu pertumbuhan bisnis Anda? Tanya FX expert kami!
*syarat dan ketentuan berlaku
The ASEAN Industry Outlook 2024
Get a better understanding of key trends and opportunities within the most promising emerging industries of ASEAN.